PAGE

Kamis, 01 Agustus 2019

KARAOLEN DARI SIMOK



KARAOLEN DARI SIMOK “SINGKONG MONTOK”

KHAS KORONG KAYU GADANG NAGARI LIMPATO SUNGAI SARIAK KECAMATAN VII KOTO SUNGAI SARIAK KABUPATEN PADANG PARIAMAN
Oleh:
Kelompok 43
DPL Fadhila Yusri, M.Pd

ABSTRAK
Korong Kayu Gadang merupakan salah satu Korong yang ada di Nagari Limpato Sungai Sariak di kecamatan VII Koto Sungai Sariak Kabupaten Padang Pariaman, dengan jumlah penduduk kurang lebih 350 orang terdiri dari 150 orang laki-laki dan 200 orang perempuan. Karaolen berdiri pada tahun 1990 yang mana orang yang mengembangkan usaha karaolen tersebut yaitu Mak Tina yang sudah dilakukan secara turun temurun kepada anak-anaknya sampai sekarang. Pada proses pembuatan karaolen sangat mudah sekali, bahan-bahannya pun mudah dicari seperti: singkong, minyak goreng, garam, kunyit, serta daun bawang. Di Korong Kayu Gadang pada umunya masyarakat bermata pencarian sebagai pedagang seperti pedagang katupek Gulai Tunjang dan Sate, jadi para pedagang memasok karaolen dari usaha Mak Tina untuk dijadikan pelengkap makan katupek dan sate, karena rasanya yang gurih dan renyah.[1]

Kata kunci: Korong Kayu Gadang, Karaolen dari Simok (Singkong Montok)








A.    Pendahuluan
Korong Kayu Gadang merupakan salah satu Korong yang ada di Nagari Limpato Sungai Sariak di kecamatan VII Koto Sungai Sariak Kabupaten Padang Pariaman, dengan jumlah penduduk kurang lebih 350 orang terdiri dari 150 orang laki-laki dan 200 orang perempuan. Rata-rata penduduk di Korong Kayu Gadang bermata pencaharian sebagai PNS, Pegawai Swasta, Buruh Harian Lepas, pedagang, peternak. Kehidupan sosial dan budaya penduduk Korong Kayu Gadang lebih mengutamakan silaturrahmi serta sangat rukun bertetangga karena di Korong Kayu Gadang penduduk yang mempunyai suku sama maka penduduk menganggap sebagai kerabat dekat atau yang dikenal dalam bahasa minang “Dusanak”. Budaya yang dijalankan sekarang masih sama pada waktu zaman dulu. penduduk di Korong Kayu Gadang masih mempertahankan adat serta budaya yang berkembang dulu sampai sekarang.
Kami tertarik mengangkat karaolen untuk dijadikan artikel di blog kami karena, keripik yang biasa kita sebut sehari-hari berbeda dengan penyebutannya dengan penduduk yang ada di Korong kayu Gadang. Bahan serta proses pembuatan karaolen atau keripik itu sama, yang membedakannya hanya penyebutan.
B.     Pembahasan
1.      Deskripsi Program
Program yang kami angkat adalah karaolen penduduk di Korong Kayu Gadang menyebutnya. Karaolen adalah makanan yang terbuat dari singkong yang diiris tipis kemudian sebelum ke tahap penggorangan karaolen sudah diberi bumbu kunyit dan garam. Biasanya rasanya adalah asin dengan aroma yang gurih. Perkembangan sekarang banyak memunculkan variasi rasa yang berbeda, tidak hanya asin gurih tetapi juga asin pedas dan manis pedas.
Makanan ini yang sering disebut penduduk di Korong Kayu Gadang dengan nama karaolen berbeda dengan penyebutan keripik ditempat lain, karena penduduk di Korong Kayu Gadang menjelaskan memang karaolen disebut di kampungnya. Sedangkan penyebutan atau nama lain dari karaolen tersebut adalah keripik singkong yang sangat renyah dan gurih. Sehingga kami tertarik untuk mengangkat karaolen sebagai artikel di kelompok kami, karena penyebutan nama keripik singkong yang berbeda yaitu “karaolen” berbeda dengan tempat lain.
Keunggulan karaolen atau keripik singkong ini rasanya yang khas, renyah, serta gurih. Serta pemberian warna kuning yang masih alami yang terbuat dari kunyit tanpa bahan kimia, jadi aman saat dikonsumsi. Serta singkong memiliki banyak manfaat dan khasiatnya bagi kesehatan. Manfaat singkong juga dikenal sebagai umbi yang memiliki khasiat antioksidan, antikanker, antitumor, dan dapat meningkatkan nafsu makan. Tak hanya itu singkong juga mampu menyembuhkan beragam penyakit. Serta pada proses pembuatan karaolen yang tidak memerlukan waktu lama, dalam pembuatannya pun sangat mudah.
Walaupun pembuatan karaolen sangat mudah kita harus memperhatikan singkong yang baik untuk digunakan sebagai bahan makanan adalah singkong manis, karena memiliki kadar asam sianida yang relatif rendah sehingga tidak beracun jika dikonsumsi. Selain itu juga harus diperhatikan dalam cara pengolahannya serta memilih singkong yang masih segar untuk dijadikan bahan makanan.
Proses pembuatannya cukup mudah yaitu yang harus kita lakukan pertama kali adalah mengkupas dan mencuci singkong setelah itu singkong dicuci bersih kemudian diiris tipis dan diberi bumbu kunyit dan garam, selanjutnya baru ke tahap penggorengan, dan diangkat jika warna karaolen sudah kecoklatan.
Pengemasannya pun sangat tradisional, dengan memakai kemasan yang sederhana, tempat strategis, harga yang sangat terjangkau, dan ramah kepada pelanggan.

2.      Pelaksanaan Program
Kami melaksanakan program ini pada awalnya kami melakukan pendataan kerumah penduduk di Korong Kayu Gadang, kemudian kami menemukan salah satu usaha penduduk di Korong Kayu Gadang yang sedang membuat keripik singkong yang mana mereka menyebut dengan karaolen, dan kami pun sempat melihat proses pembuatannya dan pengemasannya yang sangat mudah. Setelah kami melakukan pendataan kami pun melakukan program ini dengan cara mewawanncarai penduduk yang membuka usaha karaolen tersebut serta turun kelapangan dan menanyakan secara langsung kepada penduduk tentang penamaan karaolen, sehingga kami tertarik untuk mengangkatnya menjadi sebuah artikel.
Yang terlibat dalam pelaksanaan program ini adalah kelompok KKN PPM 2019 keompok 43, warga sekitar, serta keluarga besar tempat usaha karaolen tersebut.
Keterlibatan warga sekitar dalam memberikan informasi tentang makanan tradisional yang khas di Korong Kayu Gadang membuat kami sebagai warga baru di Korong Kayu Gadang sangat tertarik untuk mengangkat Karaolen sebagai artikel, karena kami merasa tertarik dengan penamaan sebuah keripik di Korong Kayu Gadang. Kemudian pengusaha Karaolen yang baik dan ramah, saat kami melakukan wawancara dengan pemilik usaha mereka sangat antusias dalam menjelaskannya sehingga bentuk keterlibatan dari anak KKN yaitu dengan mewawancarai serta ikut melihat proses pembuatan karaolen, keterlibatan warga sekitar seperti yang sudah dijelaskan diatas warga membantu kami dalam memberikan informasi tentang makanan serta usaha khas Korong Kayu Gadang, sedangkan keterlibatan pengusaha keripik tentunya menjelaskan pertanyaan wawancara secara detail, seperti daerah yang paling jauh pada pemasaran karaolen yaitu padang serta pekanbaru. Penjualan karaolen pun sudah masuk ke Mini Market dengan pembelian karaolen dari agen kepada pengusaha, kemudian agen tersebut yang memasrkan karaolen di Mini Market contohnya.
3.      Tingkat Keberhasilan Program
Berhasil atau tidaknya program karaolen
Kalau kita membahas tentang berhasil atau tidaknya bisa dilihat dengan pemasaran karaolen yang sudah jauh. Keberhasilan tercapai bila pemodalan yang produktif dan tercapainya tujuan organisasi keberhasilan. Sehingga dapat dilihat dari efisiensi proses produksi yang dikelompokkan berdasarkan efisiensi secara teknis dan efisiensi secara ekonomis. Bila usaha yang dijalankan tidak berhasil atau belum mencapai keberhasilan alangkah baiknya tidak cepat menyerah teruslah mencari faktor-faktor apa yang membuat kegagalan dan apa solusi serta penyelesainnya.
Apabila suatu usaha yang dilakukan tidak berhasil dalam dunia bisnis merupakan hal yang biasa, asalkan jangan sampai putus asa. Teruslah belajar dari kegagalan semakin orang sering belajar akan semakin pandai dalam mengatur bisnis yang dijalankan. Karena dengan begitu kita bisa tahu dan mengerti hal-hal apa saja yang bisa membuat bisnis kita gagal dan selanjutnya akan lebih berhati-hati dalam melangkah. Kita juga bisa belajar bisnis dari rekan bisnis yang sudah mempunyai pengalaman.
Karaolen di Korong Kayu gadang sudah mencapai tingkat kesuksesan dalam pemasaran, serta kalau dibelum dibilang belum sukses tidak mungkin karena pemasaran karaolen sudah menembus keluar daerah seperti padang dan pekanbaru itu sudah dibilang berhasil karena pemasarannya tidak berputar kedaerah itu saja, untuk kedepannya alangkah baiknya kemasannya dibuat tempat serta nama produksi karaolen dan tempat produksi karaolen tersebut dan untuk bersaing di bidang bisnis sebaiknya produk karaolen dibuat dengan meningkatkan kebersihan dan pengemasan yang menarik minat pelanggan.

C.    Kesimpulan
Singkong yang diolah menjadi keripik menjadi bisnis oleh masyarakat di Korong Kayu Gadang, menariknya masyarakat Korong Kayu Gadang menyebutnya dengan penamaan yang berbeda  yaitu “karaolen” dengan penamaan tersebut akan menarik minat pembeli. Tingkat keberhasilan pemasaran karaolen sudah tercapai bisa dilihat dari pemasaran yang menembus ke luar daerah.
Diharapkan kedepannya usaha karaolen ini dapat dikembangkan atau dilanjutkan kembali kedepannya. Melihat kondisi pasar yang cukup baik dan respon masyarakat juga baik. Selain itu, diharapkan pemasaran produk dilakukan dalam volume yang besar, tentunya didukung daya modal yang besar untuk mengembangkannya.

D.    Daftar Pustaka
Hasil wawancara dengan warga, pengusaha, dan informasi lain sebagai pendukung pembuatan artikel KKN-PPM Tahun 2019 kelompok 43,(kamis 26 juli 2019).




[1] Peserta KKN PPM IAIN Bukittinggi 2019 dengan peserta, Oktaviarti, Mila Rahayu, Yofanny Ahmad, Betha Octavia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar